Sabtu, 08 Juni 2013

Pengaruh Budaya Lokal Terhadap Generasi Muda



Pengaruh Budaya Lokal Terhadap Generasi Muda

A.    Latar Belakang
Generasi muda adalah Generasi penerus bangsa, generasi yang akan memajukan Negara, generasi yang dapat mengharumkan suatu negeri. Pada harpiahnya Generasi Muda adalah Generasi yang akan meneruskan adat-istiadat suatu suku, bangsa atau Negara.
Namun dengan berkembangnya zaman para generasi muda kini telah pudar akan beban yang harus mereka pikul, tidak tahu akan asul-usul adat mereka, tidak tahu dengan budayanya sendiri, mereka cenderung lebih mengenal dengan gaya tradisi dari luar pada era globalisasi ini, sangat disayangkan  bila generasi penerus bangsa ini tidak tahu akan budayanya sendiri.
Zaman globalisasi kini mempengaruhi para penerus bangsa, para generasi muda atau remaja kini telah termakan oleh budaya dari luar. Dari segi pakaian atau fashion, makanan dan minuman, serta lagu-lagu terkenal dari luar telah mempengaruhi generasi muda kita sehingga kita telah kehilangan para penerus bangsa karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang budayanya sendiri.

B.    Pembahasan
1.      Penagaruh budaya luar terhadap budaya lokal
Kebudayaan pada dasarnya adalah milik suatu negeri, suku, atau bangsa berkaitan dengan adat pakian, cara pandang hidup, cara bicara dll. Kebudayaan suatu daerah perlu dilestarikan agar tetap selalu ada sampai turun-menurun ke generasi berikutnya
Seiring dengan berjalannya waktu, kebudayaan daerah laun lambat kini telah sedikit memudar didaerah-daerah tertentu, hal tersebut disebabkan karena adaynya kebudayaan dari luar yang masuk pada daerah tersebut, sehingga mempengaruhi kebudyaan local yang ada, ada yang berdampak positif dan ada juga yang berdampak negatif, dampak negatifnya lah yang perlu kita waspadai karena akan mengurangi pemahaman dan pengetahuan yang ada pada kebuyaan lokal. Dampak dari pengaruh budaya luar melainkan adalah sebagai berikut:

Dampak positif:
·         Mengetahui tengtang ilmu teknologi
·         Mengetahui tentang cara berpakaian yang pantas
·         Mendapat ilmu tentang budaya asing
·         Dapat membaca dan menulis (bagi suku pedalaman)
·         Tidak ketinggalan zaman
Dampak negatif:
·         Hilangnya culturysasi
·         Hilangnya adat bahasa
·         Hilangnya pemahaman akan budaya
·         Tidak mengetahui asal-usul budaya
·         Lebih sering belajar budaya asing dibanding budaya sendiri
·         Lebih suka akan kebudayan asing dibanding budaya sendiri
Itulah dampak dari pengaruh budaya luar terhadap budaya lokal. Mengapa kebudyaan local bisa memudar juga karena beberapa faktor, yaitu:
·         Kurangnya sosialisi
·         Tidak adanya komunitas atau forum pelindung budaya
·         Kurangnya antusias untuk melestarikan budaya
·         Tidak ada upaya untuk membuat penyelenggaraan festival budaya lokal
Maka dari itu marilah kita sama-sama menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada pada daerah kita
2.       budaya lokal pulau komodo
pulau komodo adalah sebuah pulau yang dikenal sebagai habitat asli hewan komodo (varanus komodoensis), oleh penduduk setempat hewan ini disebut ora. Hingga kini hewan ini menjadi kebanggaan karena menjadi sumber pendapatan oleh pendudukan setempat dari para wisatawan yang datang mengunjungi kepulau tersebut.
Penghuni asli Pulau Komodo adalah orang-orang suku Ata Modo yang masih ada di Pulau Komodo tapi seiring dengan pendatang dari daerah yang lain maka darah, adat budaya dan bahasa telah bercampur dengan pendatang baru. Kini mayoritas orang-orang yang tinggal di Pulau Komodo dan sekitarnya adalah Nelayan yang berasal dari Bima ( Sumbawa ), Manggara, Flores Selatan, Sulawesi Selatan yang berasal dari suku Bajau Bugis. Suku Bajau awalnya suku yang hidup sebagai pengembara yang senang berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lainya.
Kebudayaan yang ada pada pulau komodo yaitu sebuah upacara adat yang diadakan para penduduk setempat dan tertua akan memimpin berlangsungnya upacara adat baik dalam upacara adat pemilihan kepala suku atau perkawinan. Biasanya para kepala suku harus memiliki jiwa kepemimpinan, kebijakan, dan keberanian hal itu akan diuji dalam upacara adat.
Walaupun mereka masih memiliki kepercayan dalam ritual tatapi mereka memiliki Agama,
Sebagian besar didaerah para nelayan yang tinggal di desa-desa daerah Pulau Komodo adalah Muslim apalagi penduduk yang berasal dari Bajau Bugis dan Bima sebagian besar beragama Islam sedangkan masyarakat yang bersalal dari Manggarai kebanyakan beragama Kristen.
Selain upacara adat, penduduk pulau komodo selalu membuat patung-patung komodo sebagai mata pencaharian mereka, para tusi yang datang pun diperkenan kan untuk tinggal dirumah adat mereka menyewanya dengan harga-harga tertentu, kini para penduduk setempat pun diberi pelajaran bahasa inggris agar mereka dapat berinteraksi dengan turis asing.
3.      Pengaruh budaya lokal terhadap generasi muda
Kebudayaan lokal bagi generasi muda dipandang sebelah mata pada zaman sekarang, seharusnya mereka bangga dengan budayanya sendiri, entah apa yang membuat para generasi muda sekarang enggan untuk mempelajari budaya lokalnya khususnya didaerah pulau komodo. Dalam pembelajaran budaya tersebut pastilah terdapat nilai-nilai penting yang terkandung didalamnya, baik itu nilai agama, sosial, intrinsik, moral dah khususnya nilai budaya. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi para remaja agar menjadi lebih baik lagi dan menjaga budayanya. Hubungan antara budaya lokal dengan nilai-nilai yang ada antara lain:
a.      Nilai Agama
Budaya lokal yang berkaitan dengan nilai agama adalah dimana para generasi muda akan lebih meyakini bahwa Tuhan lah yang telah menciptakan dunia ini, mereka akan menghargai hasil karya Tuhan Yang Maha Esa. cenderung perilaku mereka akan berubah tidak akan merusak kebudayaan lokal karena memiliki sikap akhlakul kharimah yang senantiasa akan selalu menjaga dan merawat kebudayaan lokal.

b.      Nilai Sosial
Nilai sosial adalah  segala sesuatu yang dianggap pantas dan perlu dihargai oleh masyarakat, kaitannya dengan budaya lokal adalah dimana dengan mempelajari kebudayaan tersebut manusia khususnya generasi muda dapat lebih menghargai kebudayaan lokal yang ada
c.       Nilai Moral
Para generasi muda perlu memiliki moral agar mereka memiliki sikap dan perilaku yang baik sehingga menjaga kebudayaan lokal yang ada dipulau komodo, mereka perlu tata karma agar mereka tidak menyinggung para tetuah atau leluhur dipulau tersebut, maka dari itu pembelajaran nilai moral kebudayaan lokal pulau komodo perlu ditingkatkan lagi
d.      Nilai Intrinsik
Dewasa kini para generasi muda perlu memiliki nilai intrinsic terhadap budaya lokal agar mereka lebih menghargai budaya lokal tersebut
e.      Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai budaya leluhur dengan aspek kehidupan manusia, dimana para generasi muda lebih dituntut untuk mendalami memahami kebudayaan khususnya kebudayaan lokal. Karenanya kebudayaan lokal adalah kebudayaan yang telah ada turun-temurun adat-istiadatnya sehingga perlu dijaga dan dikemabangakan agar tidak dimakan oleh zaman modern

C.    Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa generasi muda pada zaman sekarang ini telah buta akan kebudyaan lokal daerahnya, sangat disayangkan bila kebudayaan yang ada harus hilang akan jadi apa Negara ini? akan jadi apa bangsa ini? maka dari itu mari kita sebagai generasi muda generasi penerus bangsa kita tingkatkan pemahaman kita tentang budaya lokal belajar lebih untuk mencintai dan menghargainya, perlu adanya upaya dan antusiasisme dari diri sendiri agar kebudyaan lokal kita tidak hilang dimakan oleh zaman modern di era globalisasi ini

D.   Daftar Pustaka





Rabu, 05 Juni 2013

kearifan budaya lokal_pulau komodo



Kata pengantar
Kearifan sama dengan artinya dengan kebijakan, kebajikan, dan kecendikian. dalam arti luas  Kearifan merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerahKearifan merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Pada kesempatan kali ini penulis akan merangkum dan memberi informasi tentang “kearifan budaya daerah” khususnya “pulau komodo”. Pulau komodo tentunya sudah tidak asing lagi bagi negara indonesia bahkan terkenal sampai pelosok dunia, karena pulau komodo masuk nominasi new 7 wonders dalam kategori alam. Selain itu pulau komodo terdapat flora dan fauna yang beraneka ragam, tentunya objek tersendiri yaitu komodo salah satu hewan purba yang masih hidup. Demikian sepatah kata yang disampaikan.

Pedahuluan
latar belakang
Taman Nasional Pulau Komodo terletak di antara dua pulau yaitu Pulau Sumbawa dan Pulau Flores antara perbatasan Nusa Tenggara Timur ( NTT ) dan Nusa Tenggara Barat ( NTB ). Di sini terdapat beberapa pulau utama atau pulau yang sedikit besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca and Pulau Padar dan sisanya adalah pulau kecil dengan luas daratan 603 km2, Total luas Taman Nasional Pulau Komodo sekarang adalah 1917 km2.
Penghuni asli Pulau Komodo adalah orang-orang suku Ata Modo yang masih ada di Pulau Komodo tapi seiring dengan pendatang dari daerah yang lain maka darah, adat budaya dan bahasa telah bercampur dengan pendatang baru
Mayoritas orang-orang yang tinggal di Pulau Komodo dan sekitarnya adalah Nelayan yang berasal dari Bima ( Sumbawa ), Manggara, Flores Selatan, Sulawesi Selatan yang berasal dari suku Bajau Bugis. Suku Bajau awalnya suku yang hidup sebagai pengembara yang senang berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lainya
Masyarakat pulau komodo masih memiliki kepercayaan ritual yang kuat, para kepala suku yang bijak dalam memecahkan sebuah masalah yang terjadi.



Pembahasan
PENGERTIAN KEARIFAN LOKAL
Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19). Sementara Moendardjito (dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang.
Kearifan dipulau komodo sendiri yaitu masih mempercayai ilmu mistik dan ritual-ritual dalam upacara adat, mereka diajarkan oleh nenek moyangnya untuk menjalani ritual dan upacara adat pada hari-hari tertentu, dalam upacara adat yang diadakan para tertua akan memimpin berlangsungnya upacara adat baik dalam upacara adat pemilihan kepala suku atau perkawinan. Biasanya para kepala suku harus memiliki jiwa kepemimpinan, kebijakan, dan keberanian hal itu akan diuji dalam upacara adat.
Walaupun mereka masih memiliki kepercayan dalam ritual tatapi mereka memiliki Agama,
Sebagian besar didaerah para nelayan yang tinggal di desa-desa daerah Pulau Komodo adalah Muslim apalagi penduduk yang berasal dari Bajau Bugis dan Bima sebagian besar beragama Islam sedangkan masyarakat yang bersalal dari Manggarai kebanyakan beragama Kristen
.
Para penduduk pulau komodo yang mayoritasnya nelayan terkenal  dengan keramahannya, meraka ramah terhadap turis-turis local ataupun interlokal bahkan jika ada warga baru mereka akan memberikan makanan sebagai ucapan selamat dating dikampung nelayan.
Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa setiap daerah memiliki kearifan budayanya sendiri bahkan daerah kecil seperti pulau komodopun, mereka masih memiliki nilai adat yang tinggi keramahan dalam menerima turis dan menjaga kesatuan persaudaraan.