Sabtu, 12 Januari 2013

tugas makalah 2


MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

STRATEGI MENGAJAR UNTUK MEMOTIVASI
ANAK DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN










DI SUSUN OLEH:
R.M Arsyad Akromi
(16112640)
1KA19



Kata Pengantar


Puji Syukur kehadirat Allah SWT sehingga kami dapat menyelesaikam Makalah yang berjudul “STRATEGI MENGAJAR UNTUK MEMOTIVASI ANAK DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN” telah selesai saya susun hingga dapat digunakan dan dimanfaatkan.

Didalam makalah ini penulis akan membahas bagaimana cara mengajar anak yang baik dan strategi apa yang di butuhkan sehingga dapat memotivasinya dalam menempuh pendidikan yang bermutu berkualitas.

Penulis menyadari baik isi maupun cara pennyusunan makalah ini belum sempurna,kemungkinan salah cetak tak bisa dihindari. Oleh karena itu, segala saran dan kritik membangun sangat dibutuhkan bagi penulis.

Demikian sepatah kata dari penulis, mudah-mudahan Makalah ini  dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya













BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Mangajari anak untuk memotivasi dirinya sangatlah penting apa lagi itu sangat di butuhkan dalam menempuh pendidikannya sehingga dapat membangun karakteristik yang berjiwa, lalu strategi seperti apa yang di butuhkan para orang tua dan guru dalam membangun motivasi anak. Banyak metode strategi yang dilakukan untuk memotivasi anak agar dapat menempuh pendidikannya hingga pendidikan tertinggi sehingga dapat menghasilkan anak bangsa yang bermutu berkualitas dan inovatif. Selain itu dalam tujuan memotivasi anak kita perlu tahu hal yang di inginkan dalam pendidikannya utu seperti apa, inilah yang akan kita bahas dalam makalah berikut ini
1.2  Rumusan Masalah

1.      Strategi Mengajar Anak
2.      Memotivasi Anak dalam Pendidikan











BAB II
Rumusan Masalah
2.1 Strategi Mengajar Anak

Strategi dalam mengajar anak sangat di perlukan agar anak tidak cepat jenuh bosan di saat dia belajar. Strategi mengajar anak juga sangat di peruntukan dalam perkembangan pendidikannya, karena tidak semua anak cepat dan cekatan dalam pembelajaran. Setiap anak ingin menempuh pendidikannya dengan kemauan sendiri tetapi tidak lepas dari strategi pembelajaran yang di berikan oleh orang tua dan guru untuk membantu anak dalam menempuh pendidikannya hingga dia sampai menempuh ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Selain strategi mengajar untuk anak, kitapun sebagai pengajar perlu memper siapkan diri untuk mengajari anak agar kita tidak susah di saat mengajari sang anak. Menjadi guru yang baik saat mengajar bukan soal sifat si guru tersebut tapi soal kemampuan mengatur irama pembelajaran. Guru yang sifatnya baik pun akan cepat marah jika muridnya sering berlaku tidak tertib. Salah satu hal yang membuat siswa tertib adalah kesibukan yang bermakna. Membuat siswa bisa sibuk namun tetap bermakna memang tantangan semua guru. Ada guru yang senang memberi soal sulit pada siswanya dengan harapan siswanya sibuk dan waktu mengajar dia tidak dipusingkan oleh masalah perilaku.
Padahal sebaliknya hal tadi hanya terjadi pada siswa yang perilakunya memang sudah baik, sementara anak-anak yang lain akan cepat bosan dan justru membuat ulah karena merasa gurunya memberi pekerjaan sulit tanpa jalan keluar. Karena pekerjaannya sulit membuat anak -anak yang memang sudah bermasalah pada perilaku akan timbul lagi keinginannya untuk membuat keributan dan ujung-ujungnya guru akan merasa gagal dalam mengajar siswanya di hari itu.
Ada beberapa cara untuk membuat jam pelajaran anda berlalu tanpa terasa baik kita sebagai guru maupun siswa sebagai penikmat cara mengajar dan perencanaan mengajar kita.
  1. rencanakan dalam seminggu perencanaan mengajar anda
  2. selalu update rencana pengajaran anda setelah dan sebelum mengajar
  3. tidur yang cukup setiap hari. Hal ini penting agar suasana hati kita terjaga dan tidak mudah emosi
  4. rencanakan pengajaran anda dalam team, jika tidak mungkin konsultasikan formal dan informal RPP anda pada rekan sesama guru.
  5. masuk kelas lebih awal bisa 3 menit atau 5 menit lebih awal.
  6. pikirkan 3 strategi atau rencana dalam mengajar, dengan demikian anak yang cepat selesai tetap punya kegiatan
  7. saat mengajar sempatkan memotivasi siswa. memotivasi itu bukan memuji karena memotivasi anda perlu mendalami karakter anak yang anda ingin motivasi
  8. tebarkan senyum pada seisi kelas
  9. ucapkan salam dengan semangat saat akan mengajar
  10. berikan soal yang menantang dan bukan sekedar sulit
  11. minta siswa untuk ajarkan siswa lainnya jika ia sudah selesai
  12. kurangi gaya  ‘one man show’ saat mengajar, kurangi semangat untuk menceramahi siswa. Biarkan siswa juga berbicara di kelas, berbagi mengenai strateginya dalam mengerjakan soal yang anda berikan.
Tadi adalah strategi mengajar untuk seorang guru, lalu sebagai orang tua apa strateginya? Sebagai orang tua pelru memiliki strategi mengajar anak di rumah agar dia mendapati pelajaran tambahan yang tidak dia dapati di sekolah.
Ada pun beberapa cara strategi orang tua dalam memberikan pembelajaran terhadap anak adalah sebagai berikut:
1.      berikan perhatian di saat anak belajar, agar hatinya senang saat belajar karena di perhatikan oleh orangtua sehingga anak akan berupaya keras mendapati hasil yang bagus
2.      semangati anak ketika dia mulai jenuh atau lelah di saat belajar
3.      beri anak motivasi dalam belajarnya
4.      kasih siraman rohani agar hatinya selalu tenang saat belajar
5.      berikan dia reward agar mau belajar bersunggug-sungguh, dimana itu hanya sebagai hadiah kecil dari hasil dia belajar
6.      buatkan minuman atau makanan ringan agar dia tidak merasa lapar di saat belajarnya
itulah beberapa cara atau strategi untuk orang tua atau guru dalam mengajari anak untuk menempuh pendidikannya.

2.2 Memotivasi Anak dalam Pendidikan
Memberikan motivasi anak dalam pendidikannya perlu dilakukan, sebagaimana mestinya hal itu sangat berpengruh untuk anak dalam menempuh pendidikannya.
Ada beberapa cara meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :
1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi memotivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi belajar
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi  belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat memotivasi anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.
Itulah beberapa cara untuk memotivasi belajar anak agar dia dapat menempuh pendidikannya. Keinginannya dalam belajar pasti akan meningkat karena telah diberi motivasi, peningkatan yang di alaminyapun pasti akan baik.


















BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulannya
Strategi pembelajaran untuk anak sangat di perlukan, karena setiap anak berbeda dalam metode belajarnya dan berikan juga anak motivasi dalam belajarnya agar dia tidak cepat bosan dan jenuh dalam belajar sehingga dapat menempuh pendidikan yang sesuai dan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

BAB V
PENUTUP
Demikian makalah yang saya buat semoga bermanfaan dan mohon maaf atas kekurangannya dari penulis baik kesalah dalam pengetikan, pengolahan kata, dan pengolahan data. Terikasih atas perhatiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar