Selasa, 06 Januari 2015
Kluwek
Beberapa orang banyak yang tidak tahu tentang Pohon Kluwek atau orang Sunda memanggilnya tangkal picung (tangkal = pohon, picung = kluwek) atau dalam bahasa lain kepayang, kepahiang, , kluwak, keluak, atau kluak, panarassan ( dalam bahasa ilmiah Pangium edule Reinw. ex Blume, suku Achariaceae, dulu dimasukkan dalam Flacourtiaceae) adalah pohon yang tumbuh liar atau setengah liar (sengaja ditanam) .
Biji kluwek sering dipakai sebagai bumbu dapur, karena itu masakan terasa lebih sedap, namun hati-hati biji kluwek sangat beracun jika dikonsumsi secara mentah karena mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Efek samping memakan biji kluwek mentah adalah pusing (mabuk & muntah). Biji kluwek juga sering dipakai sebagai racun untuk mata panah. Biji Kluwek aman dikonsumsi jika sudah direbus dan direndam terlebih dahulu.
Pohon Kluwek rata-rata memiliki tinggi 40 meter dengan diameter batang 2,5 meter dan tumbuh liar di daerah yang memiliki permukaan tanah 1000m dpl (diatas permukaan laut), Uniknya, kluwek merupakan khas vegetasi dari Indonesia, jadi apabila di luar negeri menemukan pohon kluwek, kemungkinan itu adalah tumbuhan ekspor dari negara indonesia.
MANFAAT POHON KLUWEK :
- Kayunya digunakan untuk membuat batang korekapi.
- Daunnya sebagai obat cacing.
- Bijinya sebagai antiseptik.
- Bijinya dihaluskan dapat menghilangkan kutu pada kerbau.
- Biji keluwek dapat dibuat minyak sebagai pengganti minyak kelapa.
Kluwek bisa dugunakan sebagai pengawet ikan: untuk 50 kg tangkapan ikan, digunakan 1 kg biji kluwek yang telah dicacah dan dicampur garam sebanyak 1 kg, campuran dilumurkan pada hasil tangkapan, dan disimpan dalam ember plastik tertutup. Asam sianida pada biji kluwak akan mengawetkan ikan selama 6 hari, setiap hari dibuka selama 5 menit untuk menguapkan sianidanya.
KANDUNGAN KIMIA PADA BIJI KLUWEK:
- Vitamin C
- Ion besi
- Betakaroten
- Asam sianida (sifatnya beracun, mudah menguap pada suhu 26 derajat Celcius, bila terhirup binatang ternak dapat mengakibatkan kematian, aman untuk pengawetan ikan).
- Asam hidnokarpat.
- Asam khaulmograt.
- Asam glorat.
- Tanin (sebagai pengawet ikan)
Buah kluwek biasanya dibiarkan basah berhari-hari oleh pemiliknya. Buah-buah tersebut dibiarkan matang dan jatuh sendiri kemudian dikumpulkan dalam satu karung. Buah sengaja dibiarkan basah oleh air hujan hingga dalam waktu 10 s/d 14 hari buah kluwek ini akan membusuk.Tujuannya supaya kulit atau sabutnya lebih mudah dikupas dan menghilangkan racun asam sianida yang terdapat pada biji kluwek. Setelah dikupas, akan didapatkan kulit yang keras seperti batok kelapa yang berisi daging berwarna putih. Daging inilah yang digunakan sebagai bumbu masak. Namun pada umumnya kluwek yang digunakan untuk memasak adalah kluwek berwarna hitam. Untuk membuatnya hitam, maka kluwek perlu diproses kembali agar didapat warna hitam
TIPS MEMILIH KLUWEK :
• Pilih yang batoknya tidak berjamur.
• Kocok-kocok, ambil bila terasa berat dan koplok biasanya daging buahnya bagus dan berwarna hitam.
• Apabila tidak menemukan yang koplok, minta izin penjualnya untuk pecahkan satu dan lihat isinya.
• Daging buah yang bagus berwarna hitam pekat, jangan ambil bila berwarna kelabu atau berjamur, karena itu kluwek yang sudah kadaluwarsa. Kalau dagingnya agak putih, berarti kluweknya masih muda.
• Pada waktu akan digunakan, pecahkan batoknya dengan ulekan batu atau martil.
• Ambil sedikit dagingnya dengan sendok teh, cicipi, kalau pahit jangan digunakan.
• Walau kluwek yang bagus bentuknya bulat seperti bentuk batoknya dan utuh, tapi kalau dapat yang sudah mengering dan menempel pada batoknya tidak apa-apa, asalkan tetap berwarna hitam pekat dan tidak pahit. Masih bisa dipakai, asal direndam dulu dengan air panas.
Itu lah sekilas yang bisa disampaikan tentang Kluwek khas dari indonesia
Sumber: http://medistraline.blogspot.com/2013/05/kluwek-manfaat-dan-bahaya-buah-kluwek.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
baru pertama kali dengar kluwek hehe
BalasHapustolak angin tablet