Selasa, 06 Januari 2015

Profesionalitas

Pagi itu pada sebuah Sekolah SMA Swasta dibogor terlihat beberapa anak sedang berkumpul dikantin, mereka membicarakan tentang kejuaraan futsal antar kelas atau classmeeting yang akan diselenggarakan pada awal semester genap, sekelompok anak tersebut adalah rami, aji, deden, ika, manda, chacha, dania dan faran, mereka berkumpul membicarakan tentang futsal yang akan di adakan karena mereka anak – anak osis yang akan menjadi panitianya. Rami : ”jadi gimana buat classmeeting yang akan diselenggarakan? terutama futsal? kita membutuhkan panitia yang kompeten!” Aji : “ya kita akan menunjuk anak kelas x untuk menjadi panitianya, karena setiap tahun classmeeting adalah program kerja anak – anak osis kelas x” Ika : “dania dan faran apa kalian siap menjadi panitia classmeeting? sebagai perwakilan dewan harian dari kelas x tolong sampaikan kepada anggota osis kelas x nya” Dania : “kita menjadi panitia ka?” Faran : “tapi kita akan di bimbing juga kan dalam melaksanakan tugasnya?” Manda : “tenang aja nanti kalian akan di bimbing ko oleh dewan hariannya” Chacha : “semangat ya kalian” Teeettttt. . . . teeeettt. . . . teeetttt. . . . . . Setelah beberapa lama mereka berbincang bel pun berbunyi dan mereka segera ke mesjid sekolah untuk rutinitas yaitu sholat dhuha dan tadarus sebelum memasuki pelajaran, hal tersebut sudah biasa di lakukan oleh SMA mereka karena termasuk KBM dari kurikulumnya Setelah mereka selesai sholat dhuha dan tadarus mereka langsung memasuki kelas masing – masing, rami dan aji menuju ke arah kelas yang sama karena mereka sekelas yaitu xi ipa 4, tak lama mereka menyimpan tas dan duduk guru jam pertama pun datang Teeeetttt. . . . teeetttt. . . . . Setelah mereka belajar kurang lebih 4 jam pelajaran bel istirahat pun berbunyi, seperti anak – anak lainya rami dan aji bermain basket bersama teman – temannya untuk menghabiskan waktu istirahat dan bel masuk setelah istihatat pun bunyi kembali untuk belajar satu jam pelajaran, di dalam kelas kebetulan tidak ada guru yang bisa mengajar pelajaran matematika karena berhalangan dan mereka mengerjakan tugas sambil mengobrol Aji : “mi anak kelas x kira – kira mereka siap gak ya jadi panitia?’ rami hanya diam tidak mendengar aji karena dia sedang bengong seperti memikirkan sesuatu tak lama kemudian dia pun kaget oleh temannya Entis : “woi lu di tanya si aji diem aja mi? Mikirin ape lu? Hahaha” Rami : “sialan lo ngagetin aja tis, nanya apaan ji?” Aji : “ah lo gimana sih kaga dengerin gua? (dengan muka kesal)” Rami : “sorry deh ji sorry gua gak denger (muka menyesal)” Entis : “alah ji kaya gatau aja paling juga dia lagi mikirin si mimin anak xi ipa 2 itu hahaha (terlihat senang menertawakan temennya)” Rami : “apaan sih lo sok tau banget (agak kesal mendengarnya)” Ketika mereka sedang mengobrol lalu terlihat 2 sosok perempuan menuju arah pintu mereka ternyata itu adalah ika dan mimin mereka sekelas bahkan sudah berteman sejak kecil, mereka masuk ke kelas xi ipa 4 untuk bertemu aji selaku ketua osis Ika : “ji gimana nanti pulang sekolah jadi rapat osis?” Mimin : “iya ji kalo jadi nanti umumin di masjid setelah sholat” Aji : “iya gimana sekretaris aja lah (terlihat agak menyindir sambil menertawai mengejek rami)” Rami : “iya jadi ko tenang aja nanti di umumin sama si entis selaku humas (sambil matanya tertuju pada mimin)” Entis : “ciyee ciyeee gak perlu sambil natap mukanya mimin juga kali mi hahaha” Ika : “huuu fokus dong serius nih liatnya ke arah kita jangan ke mimin aja” Mimin : “ih apa sih kalian haha (sambil tertawa menggoda rami)” Rami : “apaan sih elah cuma gitu aja (salting digoda oleh temennya)” Teeetttt. . . . teeeetttt. . . Tak lama terdengar sebuah bel tanda istirahat ke 2 untuk sholat zhuhur Rami : “udah ah tuh udah bel malah udah adzan juga, mending kita masjid aja dulu, jangan lupa tis nanti umumin setelah sholat” Entis : “siap mas broo haha ciyee masih di lirik aja (sekali lagi entis mengejek temannya)” Lalu mereka keluar kelas dan berjalan ke arah masjid, sadar akan ada yang merhatikan mereka entis berkata pada teman – temannya Entis : “kaya ada yang ngeliatin kita dah?” Aji : “ah perasaan lo doang kali tis” Rami : “tau kebiasaan dah lo” Dan ternyata dugaan entis benar ketika mereka menuju ke masjid dari kantin ada beberapa siswi melihat ke arah mereka terlihat seperti adek kelas yang sedang merhatikan kakak kelasnya, setelah mereka sampai di masjid mereka ambil wudhu dan sholat berjamaah, setelah sholat selesai dan zikir ada guru bidang kurikurum memberikan informasi tentang bimbel yang akan di mulai awal KBM semester genap, lalu setelah selesai entis dari pihak osis bagian humas menginformsikan kepada seluruh pengurus osis untuk mengumkan rapat setelah sepulang sekolah. Setelah selesai mengumumkan mereka pergi ke kantin untuk makan, dan sekali lagi entis melihat ada adek kelas sedang memerhatikan mereka lagi dan bukan cuma entis kali ini awil dan yarif pun melihatnya karena mereka gabung ketika itu Awil : “itu anak siapa sih ngeliatin kesini mulu?” Yarif : “iya kayanya ngeliatin si aji atau si rami tuh?” Rami : “alah sotoy kalian itu” Aji : “tau lagian biarin aja lah kecuali kalo si mimin baru ada yang salting haha (matanya sambil melirik ke arah rami)” Rami : “terserah dah kalian ngomong apa (dengan nada agak jengkel)” Teeetttt. . . .teeettttt. . . . Bel pun berbunyi kembali ketika mereka hampir selesai makan dan mereka segera menuju ke arah kelas masing – masing, ketika rami dan aji berjalan menuju ruang kelasnya mereka berpapasan dengan ika dan mimin dan terlihat dari arah mata rami dia melirik sambil tersenyum kepada mimin, terlihat dari tingkahnya ternyata memang benar rami menyukai mimin namun dia tidak mengungkapkannya, tak lama kemudian dia dikaget kan oleh aji Aji : “woi gak sambil ngelirik terus kali nabrak aja lo haha” Rami hanya cuek tidak menanggapinya Setelah sampai kelas mereka belajar kembali dan setelah lama belajar pada pukul 15.00 bel pun berbunyi menandakan akhir dari sekolah hari itu dan rami segera menuju ke arah ruang osis karena dia yang menyimpan kuncinya ketika dia selesai membuka pintu dia terkejut karena mimin tiba – tiba ada dibelakangnya Rami : “eh sialan kirian gua siapa ngagetin aja lo min” Mimin : “hehe iya maaf ram tadi langsung kesini soalnya ika lagi ke toilet sama ghea” Rami : “oh pantesan aja tumben sendiri” Ketika mereka sedang mengobrol tiba – tiba entis, deden dan aji datang sambil mengejek mereka All : “ciyeee pantesan aja gak keliatan taunya langsung ber2an di ruang osis hahaha” R&M : “apaan sih kalian (secara tidak langsung mereka menjawab barengan)” Deden : “duh kompak bener bikin iri aja hahaha” Rami dan mimin hanya diam saja cuek dengan tingkah laku mereka, lalu tak lama kemudian para anggota osis pun datang, dan seperti biasa aji selaku ketua osis membuka rapat Aji : “assalamu’alaikum wr wb, selamat sore semua” All : “wa’alaikumsalam wr wb, sore. . .” Aji : “terima kasih semua udah datang pada rapat kali ini, kita akan membahas tentang classmeeting yang akan di laksanakan kurang lebih mungkin satu bulan lagi kita adakan, disini kita akan memulai dari ketua panitia, sekretaris, bendahara, dan penanggung jawab acara, baik kita mulai saja dan akan di sampaikan oleh rami” Rami : “baik terima kasih sebelumnya, kita langsung saja ke intinya, untuk ketua panitia classmeeting yaitu ramon, sekretarisnya venny, bendahara wismo dan penanggung jawab oleh osis kelas xi yaitu deden dan mimin, untuk pembagian tugas yang lain semua dilakukan oleh anggota kelas x karena ini program tahunan untuk menguji kinerja kelas x kecuali penanggung jawab kelas xi untuk membimbing mereka sebelum hari H, sekian dari saya” Setelah lama mereka rapat selesai lah pada pemilihan ketua sekretaris dan bendahara panitia classmeeting yang akan dilakukan oleh kelas x, setelah selesai mereka di boleh kan untuk pulang namun tidak semua pulang karena masih ada yang mengikuti kegiatan ekskul dan sholat asar, seperti halnya rami dan entis setelah mereka sholat sehabis rapat mereka segera ke gor sekolahan untuk mengikuti ekskul hockey Setelah sebulan mereka persiapan acara classmeeting segera di adakan pembukaan dan seperti biasa aji selaku ketua osis menyampaikan pembukaannya, dalam classmeeting tersebut sebenernya ada yang sangat di nantikan yaitu futsal antar kelas, karena futsal adalah tanda bukti kelas mana yang lebih pantas mendapat predikat kelas terbaik dalam bidang olahraga Sebelum acara futsal mereka memulai dengan acara volley dan basket, setiap anak – anak kelas baik kelas ipa maupun ips dari kelas x, xi dan xii mereka mendapat nomor atau bagian dalam acara tersebut seperti halnya rami dan aji, aji mengambil alih pada volley untuk tim kelas xi ipa 4 dan rami mengambil alih untuk tim futsal xi ipa 4 Tak lama kemudian futsal pun segera di mulai dan pertandingan perdana iyalah xi ipa 4 melawan xii ips 1, dalam sela – sela waktu terlihat mimin sedang berbicara dengan adik kelas bernama sandi dari x ips 2, mereka terlihat akrab ketika itu, rami yang melihat agak tersentak namun dia tetap fokus untuk bermain futsal, hal tersebut sebenernya sudah biasa terjadi dia lihat sudah tidak asing baginya Akhirnya pertandingan futsal perdana pun selesai dengan skor 3-1 dimana kemenangan pertama untuk xi ipa 4, lalu mimin datang menghampiri kelas tersebut dan memberi seamat Mimin : “selamat ya kalian udah menang permainan yang bagus dah (dengan nada manjanya)” Entis : “entis ya makasih min lumayan nih capenya (terlihat kelelahan)” Aji : “lo maen aja cuma bentar tis” Sementara rami hanya tersenyum saja, dan mimin pun tersenyum lalu dia ngobrol dengan aji, febby, ita mereka membicarakan sesuatu tentang sandi anak futsal tersebut Lalu entis dan rami beranjak dari tempat itu menuju ke kantin dan mereka mengobrol Enti : “lo tuh suka kaga sih sama mimin?” Rami : “ya walaupun bener tapi gak ada niat buat jalin hubungan” Entis : “lah kenapa bro?” Rami : “dia udah ada yang punya selain itu bisa ganggu kinerja gua juga di osis, bahkan tadi hampir aja gak fokus mainnya, lebih baik profesionalitas lah dari pada nanti dapet masalah” Entis hanya tertegun tentang pernyataan sahabatnya itu, karena memang ada benarnya, tidak Jika ereka sampai melakukan kesalah akan mengganggu kinerja mereka juga di osis akan mengakibatkan tidak profesional Entis : “ya lo ada benernya juga sih bro, semangat lah bro” Setelah selesai mengobrol mereka kembali ke acara tersebut Babak penyelisishan pun selesai sampai kini saatnya final dimana xi ipa 1 melawan x ips 2, bukan terlihat pertandingan futsal, bagi mereka yang mengetahui itu seperti pertandingan memperebutkan seorang wanita Xi ipa 1 : “ayo semua semangat” X ips 2 : “kalian pasti bisa” Prriiitttt. . . . Awal pertandingan pun dimulai seperti memanas suasana pada saat itu, dari kursi penonton terlihat awil, deden dan yang lain membicirakan mereka Awil : “ini sih namanya pertandingan mempereutkan mimin bukan tropi” Deden : “iya belum liat seserius ini si rami maennya” Chacha : “hah? Maksud kalian?” Yarif : “emang belum tau? Si rami agak kesal karena si mimin udah jadian sama sandi kelas x itu apa lagi dia anak futsal pula ekskulnya” Manda : “kalo itu sih tau, tapi aneh aja gak biasanya kan” Ghea : “iya biasanya dia gak kaya gitu” Awil : “si rami berusaha profesional dia maennya bahkan dalam osis juga terlihat dia profesional” Chacha : “oh pantesan aja dia cuek walau sering di ledekin” Prriiittt. . . priiiitttt Babak pertama usai skor sementara 0-1 dimana x ips 2 memimpin untuk sementara dan istirahat sejenak Rami : “kita balas di babak kedua nanti (terlihat kecapean sambil memimpin breaving)” Aji : “oke siap ayo semuanya” Prrriiiitttt. . . Babak kedua dimulai kembali terlihat semakin memanas pertandingan itu, lalu tak lama kemudian aji terjatuh karena kena tackle dari musuh dan harus di gantikan, akibat dari keluarnya aji mereka terlihat kelelahan dan. . . Prrriiiitttt. . . . prrrriiiittttt. . . . prrrriiiiittttttt. . . . Pertandingan pun selesai dengan skor akhir 0-2 dimana x ips 2 menang telak dari xi ipa 4, ya wajar saja karena rata – rata x ipa 2 iyalah pemain futsal semua setelah pertandingan selesai mimin datang menghampiri ke xi ipa 4 Mimin : “selamat ya ram walau juara 2 tapi permainanya bagus (senyumnya ikhlas terlihat memang untuk rami)” Rami : “iya makasih (agak cetus membalasnya)” Mimin : “ko kaya marah gitu sih? Kapan lagi juara 2 lawan anak – anak futsal semua pula” Rami hanya diam dan bergumam (memang selalu jadi yang ke 2 mulu kan) dalam hatinya berkata Aji : “min makasih ya buat supportnya (sengaja berkata agar mimin tidak merasa sedih karena sikap cuek rami)” Entis : “iya min thanks ya (demikian dia pun mencoba cairkan suasan)” Mimin : “iya sama – sama semuanya (agak bingung dengan sikap rami)” Lalu tak lama kemudian sandi pun datang menghampiri Sandi : “selamat ya bro, thanks buat pertandingannya” Rami masih saja diam dan tak lama kemudian dia berdiri dari duduknya setelah selesai merapikan sepatu Rami : “iya thanks juga bro, and selamat atas semua kemenangannya (dengan senyum terpaksa dilakukan)” Setelah itu rami pergi keluar gor dan dikejar oleh entis sambil berkata Entis : “lo gimana sih? Lo bilang profesional? Tapi apa yang gua liat?” Rami : “sorry bro gua gak bisa kontrol emosi tadi” Entis : “yaudah lah, kita kantin aja sekarang” Setelah classmeeting selesai rami dan mimin hanya bertemu pada rapat osis saja walau pun dia bertemu dikoridor kadang kala namun hanya diam dan tersenyum saja, namun dia tetap berusaha pada pendirianya yaitu tetap profesional dalam kinerjanya di osis sma swasta tersebut Kejadian tersebut membuat mereka banyak belajar, tetaplah pada pendirian, berani untuk ungkapkan, dan tepat dalam mengambil keputusan Beberapa bulan telah di lalui dan mereka pun naik kelas xii mereka memulai lagi untuk normal bersahabat seperti biasanya, rami tak lagi canggung ngobrol dan menyapa mimin juga sebaliknya, dan tak lama mereka menggelar rapat terakhir yaitu laporan pertanggung jawaban dan rapat penetapan calon – calon ketua osis yang baru.

1 komentar: